Ulama Irak Berfatwa Agar Syi’ah Bergabung Bersama Pasukan Assad.



Ulama Syi’ah Irak, Kazem al-Haeri, mengeluarkan sebuah fatwa yang mendorong warga Syi’ah untuk berjuang bersama pasukan Bashar Assad melawan Mujahidin dalam perang yang masih berkecamuk di Suriah.

Menurut surat kabar “Timur Tengah”, fatwa ini adalah yang pertama kali sejak pecahnya perang di Suriah, di saat banyak pasukan Syiah baik dari irak maupun Iran dan “Hizbullah” telah terbunuh, seolah-olah fatwa ini juga sengaja dikeluarkan untuk mempertahankan “nama” Syi’ah dan melindunginya dari kekalahan.

Perlu diketahui bahwa saat ini telah banyak pasukan Syi’ah yang telah bergabung bersama pasukan Assad, seperti Hizbullah dari Lebanon, “pengawal revolusi” dari Iran, dan milisi Syi’ah dari Irak, dan Syiah Houthi dari yaman. Mereka semua juga berperang hanya untuk mempertahankan Rezim Bashar Assad.

ISIS Terima Baiat Boko Haram



Daulah Islamiyah atau yang lebih dikenal dengan ISIS, Kamis (12/03), menyatakan bahwa menerima baiat (sumpah setia) gerakan Boko Haram di Nigeria. Hal itu disampaikan juru bicara resmi ISIS, Abu Muhammad Al-Adnani, dalam rekaman audio yang disebarkan pada Kamis.

“Kami berikan kabar gembira pada kalian hari ini dengan melebarnya (Daulah) Khilafah di barat Afrika. Khalifah (Abu Bakar Al-Baghadi) menerima baiat saudara kami dalam Jama’ah Ahlu Sunnah Lid Dakwa wal Jihad (Boko Haram),” kata Adnani dalam pernyataannya tersebut.

Beliau juga menyeru umat Islam yang tidak bisa bergabung dalam pertempurannya di Iraq dan Suriah bersama Daulah Khilafah, untuk bergabung dalam pertempuran di Afrika Tengah.

Adnani memperingatkan pengikut Yahudi dan Kristen. Mereka akan menjadi sasaran senjatanya Dualah Islamiyah jika tidak masuk Islam, atau jika enggan, mereka wajib membayar fidyah (pajak).

Dalam rekaman tersebut, menyatakan juru bicara resmi ISIS itu menegaskan bahwa Daulah akan meraih kemenangan. Daulah akan semakin kuat hari demi hari, sebagaimana yang dikatakannya.

Sebagaimana diketahui, Boko Haram awal pekan ini menyatakan bahwa berbaiat kepada Daulah Islamiyah. Baiat itu diumumkan melalui rekaman video yang diunggah di internet.

Tanggapi Pernyataan Al Qaidah Irak, FSA: Kami Berperang Hanya untuk Kebebasan Suriah



Menanggapi pernyataan Tandzim Al Qaidah Irak tentang keterkaitannya dengan Jabhah Nusrah yang saat ini berjuang di Suriah, Pasukan Pembebasan Suriah (FSA) menanggapi dengan perkataan bahwa ‘Kami berperang untuk kebebasan Suriah’.

Demikian kata bagian koordinasi politik pasukan FSA, Luay Miqdad. Ia mengatakan, “Ada banyak faksi di lapangan dan semua orang yang memiliki ideologi dan tujuan masing-masing. Akan tetapi tujuan pasukan pembebasan Suriah adalah menggulingkan rezim otoriter Bashar Al Asad dan membangun demokrasi sejati di mana semua orang dilakukan secara adil berdasarkan undang-undang negara” katanya dalam sambungan telefon dengan bbc Arab, Selasa (9/4/2013).

“Kami ini berperang hanya menginginkan Suriah lebih baik di masa yang akan datang, di mana setiap warga negara memiliki hak untuk hidup damai, dan dalam rangka membangun hari esok yang lebih baik untuk generasi-generasi Suriah setelah setengah abad mengalami pembantaian, represi dan pelanggaran yang di alami sehari-hari akibat kediktatoran rezim Asad” imbuhnya.

Ia juga menegaskan bahwa yang diinginkan pasukan FSA hanyalah ingin segera menyelesaikan peperangan, dan rakyat Suriah tidak ingin kembali dipimpin rezim diktator seperti Bashar Al Asad yang membatasi kebebasan berpendapat dan mendiskriminasi rakyatnya atas dasar keyakinan, politik, ideologi dan agama.

Ia menutup perkataannya dengan kembali menegaskan, “Kami berperang hanya untuk kebebasan dan menerapkan bahwa demokrasi sebenarnya (untuk rakyat Suriah), Duni Arab akan berubah suatu hari nanti, Suriah akan lebih baik dan lebih cerah” pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan, Daulah Islamiyah Iraq yang berafiliasi dengan Tandzim Al Qaidah,  merilis rekaman audio dari pimpinan mereka, Abu Bakar al Husaini al Baghdadi hafidzahullah. Pada rekaman tersebut beliau mengumumkan bahwa kelompok jihad yang beroperasi di daerah Suriah, Jabhah Nushrah adalah perpanjang dari Daulah Islamiyah Iraq. Syaikh Abu Bakar al Baghdadi menegaskan bahwa Jabhah Nushrah menerima biaya operasional dari Daulah Islamiyah Iraq. Dalam hal ini, beliau mengumumkan bahwa nama Daulah Islamiyah Iraq dan Jabhah Nushrah tidak digunakan lagi, melainkan beliau mengumumkan secara resmi penggabungan dua kelompok tersebut dibawah Daulah Islamiyah Iraq dan Syam.

Berita Al Jazera: Al Zawahiri Hapus Negara Islam Irak dan Syam, dan Hanya Menetapkan Negara Islam Irak



Televisi berita Al - Jazera menegaskan bahwa pepimpin organisasi Al Qaidah, Syaikh Aiman Al Zawahiri telah menghapus penggabungan antara organisasi negara Islam Irak dan Jabhah Nusrah, yang bertempur di Suriah, yang pernah diumumkan pada bulan April lalu. Demikian disebutkan sebuah surat yang diterima Al Jazera dari sumber terpercaya di Suriah.

Dalam surat yang juga dipublikasikan Al - Jazera melalui internet tersebut, syaikh Aiman Al Zawahiri menjelaskan bahwa Abu Bakar Al Baghdadi, pemimpin organisasi negara Islam Irak, adalah cabang Al Qaidah untuk Irak. Beliau mengatakan, “Ia (Abu Bakar Al Baghdadi) telah melakukan sebuah kesalahan dengan mengumumkan negara Islam Irak dan Syam tanpa berkonsultasi dan meminta saran dari kami, bahkan tanpa memberitahukan kami” katanya.

Beliau juga mengungkapkan bahwa para pemimpin Jabhah Nusrah, Abu Ahmad Al Jaulani, juga melakukan kesalahan dengan mengumumkan penolakannya atas penggabungan negara Irak dan Syam, tanpa melakukan konsultasi dan menimta pentunjuk Serta memberi tahu kami.

Syaikh Al Zawahiri memutuskan, sebagaimana dalam suratnya tersebut, menghapus Negara Islam Irak dan Syam, dan hanya menetapkan Negara Islam Irak.

Beliau juga meminta dua garakannya tersebut (Jabhah Nusrah dan Negara Islam Irak) untuk menghentikan penyerangan, baik dengan kata-kata atau perbuatan, terhadap pihak lain, dan memerintahkan untuk saling memberikan dukungan.

Sebagaimana yang diberitakan, Abu Bakar Al Baghdadi pada bulan April lalu mengatakan dalam sebuah pesan audio, bahwa Jabhah Nusrah adalah perpanjangan dari negara Islam Irak dan bagian dari mereka. Ia menghapus nama Negara Islam Irak dengan diganti menjadi Negara Islam Irak dan Syam.

Akan tetapi, Jabhah Nusrah berlepas diri dari pengumumkan Al Baghdadi tersebut serta mengumumkan sumpah setia mereka kepada Syaikh Aiman Al Zawahiri.

Akibat pengumuman Al Bagdadi tersebut, terjadilah sedikit keguncangan di barisan mujahidn Jabhah Nusrah dan gerakan-gerakan Jihad di Suriah. Sebagaimana diketahui, Jabhah Nusrah merupakah salah satu gerakan mujahidin terbesar dan memiliki hasil gemilang dalam perempuran di Suriah.

Privacy Policy


At Ulama Kharismatik, the privacy of our visitors is of extreme importance to us (See this article to learn more about Privacy Policies.).
This privacy policy document outlines the types of personal information is received and collected by Ulama Kharismatik and how it is used.

Log Files

Like many other Web sites, Ulama Kharismatik makes use of log files. The information inside the log files includes internet protocol (IP)
 addresses, type of browser, Internet Service Provider (ISP), date/time stamp, referring/exit pages, and number of clicks to analyze trends,
administer the site, track user's movement around the site, and gather demographic information. IP addresses, and other such information
are not linked to any information that is personally identifiable.

Cookies and Web Beacons

Ulama Kharismatik does use cookies to store information about visitors preferences, record user-specific information on which pages the
user access or visit, customize Web page content based on visitors browser type or other information that the visitor sends via their browser.

DoubleClick DART Cookie

Google, as a third party vendor, uses cookies to serve ads on Ulama Kharismatik.
Google's use of the DART cookie enables it to serve ads to users based on their visit to Ulama Kharismatik and other sites on the Internet.
Users may opt out of the use of the DART cookie by visiting the Google ad and content network privacy policy at the following
URL - http://www.google.com/privacy_ads.html.
These third-party ad servers or ad networks use technology to the advertisements and links that appear on Ulama Kharismatik send directly
 to your browsers. They automatically receive your IP address when this occurs. Other technologies ( such as cookies, JavaScript,
or Web Beacons ) may also be used by the third-party ad networks to measure the effectiveness of their advertisements and / or to
 personalize the advertising content that you see.

Ulama Kharismatik has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.

You should consult the respective privacy policies of these third-party ad servers for more detailed information on their practices as well as for
instructions about how to opt-out of certain practices. Ulama Kharismatik's privacy policy does not apply to, and we cannot control the
activities of, such other advertisers or web sites.

If you wish to disable cookies, you may do so through your individual browser options. More detailed information about cookie management
with specific web browsers can be found at the browser's respective websites.

Para Habaib di Jawa Timur

Berikut Adalah Para Habaib Di Jawa Timur









Muhammad Bin Alawi Abbas Al-Maliki



HABIB SHOLEH BIN MUKHSIN AL HAMID-TANGGUL






























Tokoh Ulama Jawa Timur

Berikut adalah Tokoh Ulama Jawa Timur




    




       




    




   


Sayyid Muhsin Al-Masawi


1. Riwayat Hidup
Nama lengkap Sayyid Muhsin Al-Masawi ADALAH Sayyid Muhsin bin 'Ali bin' Abd al-Rahman al-Masawi. Ia merupakan tokoh Melayu Asal Palembang Yang memiliki Sumbangan Penting Terhadap pengembangan pendidikan Islam Bagi Masyarakat Melayu di Mekkah, Arab Saudi. Ia lahir Pada Tahun 1905 di Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia.

Sayyid Muhsin Mendapatkan pendidikan secara intensif Masjid Ayahnya Sendiri rasaya memasuki Keria Sekolah formal. Setelah ITU, IA mulai memasuki sekolah formal Madrasah Nurul Islam di Jambi. Di sekolah Jogja, IA Mendapatkan Dasar-dasar Agama Yang Sangat Kuat. Ia-kemudian melanjutkan studi di Madrasah Sa'adah al-Darain di kota Yang Sama. Ketika Ayahnya meninggal Pada Tahun 1919, IA-kemudian Pulang ke kampung halamannya di Palembang, dan meneruskan studinya di Sebuah sekolah negeri, Madrasah Hukumiyah. Ia JUGA belajar Carian kepada Seorang ulama kharismatik di kampung halamannya Yang bernama Haji 'Idrus. Ia JUGA mengajarkan ilmu-ilmu Agama Carian kepada Masyarakat sekitar.
Pada Tahun 1921, Sayyid Muhsin-kemudian Pergi ke Mekkah, Arab Saudi. Di kota Jogja, IA melanjutkan studinya di Madrasah ash-Shaulatiyah, Yang dimulakan pada Tahun 1923. Selain belajar di Masjid al-Haram, Masyarakat Melayu JUGA belajar di madrasah Jogja.

Ide pendirian madrasah Jogja datang Masjid para Pemuda Melayu Yang Sadar Akan Pentingnya memajukan pendidikan Islam, dakwah, dan Kemajuan bangsa rumpun Melayu di Mekkah. Pengusung Ide Yang Paling Utama ADALAH Sayyid Muhsin Sendiri. Ia pun belajar di Institusi Yang Mana dirinya Terlibat Dalam diproses dengan pendiriannya. Di madrasah Jogja, IA belajar Carian kepada ulama-ulama berpengaruh, di Antaranya ADALAH Syeikh Hasan bin Muhammad al-Masyath, Syeikh Daud Dihan, Syeikh Abdullah bin al-Hasan al-Kuhaji, Syeikh Hasbullah as-Sanqithi, dan Syeikh Tengku Mahmud Zuhdi bin Abdur Rahman al-Fathani. Kepada ulama-ulama tersebut, IA belajar ilmu tafsir, ilmu kalam, ilmu falak, dan ilmu faraidh.
Pada Tahun 1929, Sayyid Muhsin-kemudian Pergi ke Hadhramaut, tepatnya di Tarim, Yaman Selatan, Untuk memperluas carawalanya Mengenai Islam dan JUGA Untuk mengunjungi Golongan 'Alawiyin (Keturunan Rasulullah SAW) di sana. Belajar di Hadhramaut sudah Menjadi Tradisi ulama-ulama Melayu Sejak dulu. Di sana IA JUGA Sering halaqah sejumlah MENGIKUTI (Pengajian). Di Antara ulama-ulama Yang mengajarkan ilmu-ilmu Agama kepadanya ADALAH Syeikh Abdur Rauf bin Ali al-Fansuri, Syeikh Yusuf Taj al-Mankatsi, Syeikh Abdus Shamad al-Falimbani, Dan Sebagainya. Ia Hanya menetap Selama Tiga bulan di Hadhramaut. Ia-kemudian kembali ke Mekkah.

Setibanya di Mekkah, Sayyid Muhsin words disibukkan Dengan kegiatan Mengajar di rumahnya Sendiri. Ia Mengajar berbagai macam disiplin keilmuan. Murid-muridnya berasal Masjid Latar Belakang Yang berbeda-Beda, tidak hanya bersal Masjid bangsa rumpun Melayu saja. Meski words disibukkan Dengan Aktivitas Mengajar, IA JUGA Masih menyempatkan dirinya Untuk memperdalam ilmunya di Masjid al-Haram. Ia belajar ilmu sanad Carian kepada Syeikh Umar Ba Juneid, Syeikh Sa'id bin Muhammad al-Yamani al-Khalidi. Ia JUGA belajar ilmu Silsilah Carian kepada Syeikh Muhammad Ali bin Husein al-Maliki, Syeikh Umar Hamdan, dan Syeikh Abdullah bin Muhammad Ghazi. Ia JUGA belajar Carian kepada ulama-ulama di Masjid al-Madinah al-Munawwarah, seperti Syeikh Abdul Qadir bin asy Taufiq-Syibli, Syeikh Muhammad al-Baqi 'al-Laknawi, Saiyid Zaki bin Ahmad al-Barzanji, Syarif Abdul Hayy bin Abdul Kabir al -Kinani al-Fasi, dan Syeikh Muhammad Ali Awadal-Maghribi as-Salwi.

Pada Tahun 1933 (sumber Other Tahun menyebut 1934), Bersama Syeikh Haji Zubeir bin Ahmad al-Filfulani, Sayyid Muhsin Pernah hendak membina Madrasah Dar al-Ulum ad-Diniyah di Syu'ib Ali, Mekah. Wadah merupakan Madrasah Jogja pendidikan bagi para pendatang Asal Indonesia di Mekkah. Banyak lulusan madrasah Jogja Yang di-kemudian Mengajar madrasah-madrasah di Indonesia, Baik negeri maupun Swasta. Sayyid Muhsin Bertindak selaku Mudir (Pimpinan) di madrasah Jogja. Ia meninggal Pada Tahun 1935. Syeikh Haji Zubeir bin Ahmad al-Filfulani Yang awalnya menjabat Sebagai wakil Mudir-kemudian menempati posisi Yang ditinggalkan Sayyid Muhsin.

Sayyid Muhsin ADALAH ulama Melayu Asal Palembang Yang berpengaruh Amat. Hal Jogja dibuktikan Dengan Mass words murid-muridnya Yang-kemudian berhasil mengembangkan dakwah dan pendidikan Islam di daerahnya Masing-masing. Salah Seorang muridnya Yang Amat ADALAH terkenal Syeikh Muhammad Yasin bin Isa bin Udiq al-Fadani al-Indunisiyi asy-Syafi'ie (1916-1989), Yang merupakan ulama di Padang, Sumatera Barat, Indonesia. Ia merupakan Mudir Madrasah Dar al-Ulum ad-Diniyah Yang keempat (1946-1990) Setelah Syeikh Ahmad al-Manshuri (1940-1946).

2. Pemikiran
(Dalam Proses Pengumpulan data)

3. Karya
Meski Umur Sayyid Muhsin are Mass Panjang, namun dirinya Telah Mengarang words karya Yang bernilai Penting. Semua karyanya berbahasa Arab. Karya-karyanya Pernah dijadikan tembakau Utama Ketika IA Mengajar di Madrasah Dar al-Ulum al-Diniyah. Di Antara karya-karyanya ADALAH sebagai berikut:
Al-Nafhah al-Hasaniyyah Syarh al-Tuhfah al-Saniyyah fi al-Faraid
Ila Madkhal 'Ilm al-Ushul
Nahj al-Taysir Syarh Manzhumah al-Zamzami fi Usul al-Tafsir
Jam 'al-Thamr ta'liq' ala al-Manzhumah Manazil al-Qamar
Al-Jadad Syarh Manzhumah al-Zubad (berupa manuskrip Yang belum sempat diselesaikannya)
Al-Nushush al-Jawhariyyah fi al-Ta'arif al-Mantiqiyyah
Adillah Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah fi Daf 'Syubuhat al-Firaq al-Dallah al-Muttadi'ah
Al-Rihlah al-'Ilyah ila al-Diyyar al-Hadramiyyah

Karya-karya tersebut di Atas merupakan Bahagian dari keseluruhan karya Yang dihasilkan Oleh Sayyid Husein. Ternyata Masih terdapat karya-karya Other Yang belum Mass saya kenali Oleh Masyarakat Melayu. Salah Satu sebabnya ADALAH karena ketidakjelasan di Mana atur karya-karyanya Yang Other. Sebagai Contoh, Syeikh Muhammad Yasin bin Isa al-Fadani Pernah Mengarang kitab berjudul Janiy ats-Tsamar Syarh Manzhumah Manazil al-Qamar, Yang merupakan Syarah Terhadap karya al-Allamah Khalifah bin Ahmad an-Nabhani al-Falaki tentang ilmu falak. Rasaya Syeikh Muhammad Yasin bin Isa al-Fadani lelaki-Syarah kitab tersebut, Sayyid Muhsin Sebenarnya Pernah Pendapat melakukan taqrirat (pujian Memberikan dan Kapsyen Untuk mengukuhkan Suatu kemalangan perkara) terhadap kitab karya al-Allamah Khalifah bin Ahmad an-Nabhani al-Falaki tersebut. Hanya saja, karya Sayyid Muhsin tentang hal Jogja Masih belum Jelas. Hal Jogja merupakan solat Contoh bahwa ternyata Masih Banyak karya-karya Other Yang belum saya kenali Oleh Masyarakat.


4. Penghargaan
(Dalam Proses Pengumpulan data)
(HS / tkh / 21 / 9-07)

Satu Macam Doa Untuk Tiga Masalah

Kyai Kholil


Suatu hari Kyai Kholil Kedatangan Bengkalis tamu Yang menghadap secara bersamaan. Sang Kyai menanyakan Carian kepada tamu Yang pertama:
"Sampeyan ADA keperluan apa?"
"Saya pedagang, Kyai. Tetapi hasil are mengobati kekangenan, malah rugi Terus-menerus, "ucap tamu Pertama.
Beberapa jam Kyai Kholil Menjawab, "Ya No Kamu Ingin berhasil Dalam berdagang, perbanyak baca istighfar," mesej Kyai Mantap.
Kyai-kemudian menanyakan Carian kepada tamu Kedua:
"Sampeyan ADA keperluan apa?"
"Saya sudah berkeluarga Selama 18 tahun, tapi sampai saat ini Masih belum diberi Keturunan," kata tamu di Jogja.
Setelah memandang Carian kepada tamunya ITU, Kyai Kholil Menjawab, "Ya No Kamu Ingin Punya Keturunan, perbanyak baca istighfar," tandas kyai.
Kini, Tiba ctLtRAN Pada Tamu Yang ketiga profil. Kyai JUGA menanyakan, "Sampeyan ADA keperluan apa?"
"Saya Usaha Tani, Kyai. Namun, makin hari Hutang Jogja makin banyak, sehingga tak MAMPU membayarnya, "ucap tamu Yang ketiga profil, Dengan raut muka serius.
"Ya No Kamu Ingin berhasil dan melunasi hutangmu MAMPU, perbanyak baca istighfar," mesej Kyai Carian kepada tamu Yang terakhir.
Berapa murid Kyai Kholil Yang view this Peristiwa ITU merasa heran. Masalah Yang berbeda, tapi Dengan Jawapan Yang Sama, Yang resep kerjasama, yaitu menyuruh memperbanyak Membaca istighfar.
Kyai Kholil mengetahui apabila keheranan para santri. Setelah Pulang tamunya, maka dipanggillah para santri Yang Penuh tanda tanya ITU. Lalu, Kyai Kholil membacakan al-Qur'an Surat Nuh ayat 10-12 Yang artinya: "Mohonlah Ampun Carian kepada Tuhanmu, sesungguhnya manusia itu Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia Akan menghantarkan hujan kepadamu Dengan Lebat dan membanyakkan harta dan anak-anakmu. dan Mengadakan Untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (Pula di dalamnya) Untukmu sungai-sungai. "
Mĕndĕngar jawapan anda Kyai Jogja, para santri mengerti bahwa jawapan anda ITU memang merupakan janji Allah Bagi Siapa Yang memperbanyak istighfar baca. Memang Benar. Tak lama Setelah Kejadian ITU, bagi ketiga tamunya Semuanya berhasil Apakah yang dihajatkan.

Kisah Kyai Ketinggalan Kapal Laut

Kyai Kholil


Kejadian Jogja haji Pada Musim. Kapal laut Pada Masa ITU, Satu-satunya angkutan menuju Makkah, all Bus calon haji naik ke Kapal dan bersiap-siap, Tiba-Tiba Seorang Wanita berbicara Carian kepada suaminya:
"Pak, tolong Jogja belikan anggur, saya ingin itu indah," ucap istrinya Dengan memelas.
"Baik, kalau Mass. Mumpung belum Kapal Berangkat, Saya Akan turun Mencari anggur, "jawab suaminya Sambil bergegas di Luaran Kapal.

Setelah suaminya Mencari anggur di sekitar ajungan Kapal, nampaknya are ditemui PENJUAL anggur seorangpun. Akhirnya dicobanya Masuk ke pasar Untuk memenuhi keinginan istrinya Tercinta. Dan Meski Agak lama, toh Akhirnya anggur ITU mengobati kekangenan JUGA. Betapa gembiranya sang suami Mendapatkan buah anggur ITU. Bergegas Dengan Agak, dia segera kembali ke Kapal Untuk menemui isterinya. Namun Betapa terkejutnya Setelah sampai ke ajungan Kapal Yang Akan ditumpangi Semakin lama Semakin menjauh. Sedih itu indah view this Kenyataan Jogja. Duduk sentiasa termenung Tidak Tauhu Apakah yang Mesti diperbuat.

Disaat duduk sentiasa Memikirkan nasibnya, Tiba-Tiba Ada Seorang laki-laki datang menghampirinya. Dia-memberikan Nasihat: "Datanglah Kamu Carian kepada Kiai Kholil Bangkalan, utarakan APA musibah menimpa dirimu Yang!" Ucapnya Dengan tenang.

"Kiai Kholil?" Pikirnya.
"Siapa dia, kenapa Harus kesana, bolehkah dia menolong ketinggalan Jogja Masjid Kapal?" Begitu Pertanyaan ITU berputar-Putar di benaknya.
"Segeralah ke Kiai kholil Minta tolong padanya agar Membantu Kesulitan Yang Kamu alami, insya Allah." Lanjut orang ITU menutup pembiocaraan.
Tanpa pikir Panjang lagi, berangkatlah sang suami Yang malang ITU ke Bangkalan. Setibanya di Provide Kiai Kholil, langsung disambut dan ditanya:
"Ada keperluan apa?"
Lalu suami Yang malang ITU menceritakan Apakah yang dialaminya mulai awal Hingga datang ke Kiai Kholil.

Tiba-Tiba Kiai berkata:
"Lho, Ini Bukan Urusan Jogja, Jogja Urusan Pegawai pelabuhan. Sana Pergi! "
Lalu suami ITU kembai Dengan Tangan Hampa.
Sesampainya di pelabuhan sang suami Bertemu lagi Dengan orang laki-laki tadi Yang menyuruh ke Kiai Kholil Lalu menanyakan: "Bagaimana? Sudah Bertemu Kiai Kholil? "
"Sudah, tapi Saya disuruh ke petugas pelabuhan" katanya Dengan nada putus asa.
"Kembali lagi, temui Kiai Kholil!" Ucap Orang yang menasehati Dengan Tegas Tanpa ragu. Maka sang suami Yang malang itupun kembali lagi ke Kiai Kholil. Begitu sampai dilakukannya berulang kali. Baru Setelah ke Bengkalis kalinya, Kiai Kholil berucap, "Baik kalau Mass, karena sampeyan Ingin Sekali, Saya bantu sampeyan."

"Terima kasih Kiai," kata sang suami view this secercah Harapan.
"Tapi syaratnya ADA." Ucap Kiai Kholil.
"Saya Akan penuhi all syaratnya." Jawab orang ITU Dengan sungguh-sungguh.
Lalu Kiai berpesan: "Setelah Jogja, apapun Kejadian Yang dialami sampeyan jangan sampai diceritakan Carian kepada orang Zain, kecuali Jogja sudah meninggal. Apakah sanggup sampeyan? "Mesej dan tanya Kiai seraya menatap Tajam.
"Sanggup, Kiai," jawabnya Spontan.
"Kalau Begitu ambil dan Pegang anggurmu pejamkan matamu Rapat-Rapat," Kata Kiai Kholil.
Lalu sang suami Menunaikan Perintah Kiai Kholil Dengan patuh. Setelah Beberapa minit Berlalu Dibuka matanya Pelan-Pelan. Betapa terkejutnya dirinya sudah lenang di Atas Kapal Lalu Yang Sedang kewajibannya. Takjub heran bercampur jadi satu, seakan tak mempercayai Apakah yang dilihatnya. Digosok-gosok matanya, dicubit lengannya. Kenyataan Benar, Bukannya mimpi, dirinya Sedang lenang di Atas Kapal. Segera IA temui istrinya di ruangan solat Satu Kapal.

"Ini anggurnya, dik. Saya beli anggur Jauh Sekali "Dengan senyum Penuh Arti seakan Tidak Pernah terjadi APA-APA dan seolah-olah datang Masjid arah Bawah Kapal. Padahal Sebenarnya dia baru saja mengalami Peristiwa Yang Dahsyat itu indah Yang baru kali ini dialami Selam hidupnya. Terbayang Wajah Kiai Kholil. Dia baru menyadarinya bahwa Beberapa jam Yang alalu, Sebenarnya dia baru saja berhadapan Dengan seseorang Yang memiliki karomah Yang Sangat Luar Biasa.
Beliau Berangkat ke Makkah Dalam Tahun 1859, Ketika berusia 24 tahun. Sepanjang Perjalanan ke Makkah dan di sana Semasa, beliau Bupati gemar berpuasa dan Pendapat melakukan riyadhah kerohanian. Dikisahkan bahawa dari selama di Makkah, kebiasaannya beliau Hanya makan kulit TEMBIKAI berbanding Makanan Other. Setelah Pulang ke tanahairnya, beliau hendak membina pesantren di Desa Cengkebuan. Pesantren Jogja Akhirnya beliau serahkan Carian kepada menantunya Kiyai Muntaha, dan beliau Sendiri Membuka Sebuah lagi pesantren di Desa KADEMANGAN, Bangkalan. Antara ulama Yang Menjadi santri beliau ADALAH Hadhratusy Syaikh Hasyim Asy'ari, Kiyai Wahhab Hasbullah, Kiyai Ahmad Qusyairi dan Kiyai Bisri Syansuri.

Kiyai Kholil selain terkenal Sebagai ulama, JUGA dikenali Sebagai Seorang Waliyullah Yang mempunyai berbagai karamah dan kasyaf. Murid beliau, Kiyai Ahmad Qusyairi bin Shiddiq Dalam karyanya "al-Wasiilatul Hariyyah" mensifatkan gurunya Jogja Sebagai "beliau Yang Dalam ilmu nahwunya seperti Sibawaih, Dalam ilmu fiqh seperti Imam an-Nawawi dan Masjid SEGi words kasyaf dan karamah seperti al-Quthub al- Jilani. "Maka Tidak heran, makamnya sehingga Kini diziarahi Ramai Untuk menjalankan sunnah ziarah Kubur dan ngalap berkat. Beliau meninggal Dunia Pada 29 Ramadhan 1343H. Selain meninggalkan Ramai Yang Menjadi santri ulama dan Kiyai besar, beliau turut meninggalkan karangan Beberapa Antaranya "ash-Shilah fi bayanin nikah" dan "al-Matnusy-Syarif". Moga Allah mencucuri rahmat Sentiasa dan kasih-sayangNya Carian kepada Embah Kiyai Kholil Serta para leluhurnya JUGA sekalian ulama dan Umat Yang mentawhidkan Allah swt ..

KH. Muhammad Khalil al-Maduri, wafat Dalam USIA Yang lanjut 106 tahun, Pada 29 Ramadan 1341 Hijrah / 14 Mei 1923 Masihi

ya Allah mulyakanlah beliau, lapangkanlah kuburnya, dan tempatkanlah di Tempat Terindah disisimu ...
biridhoillah wabisyafaati Rosulilllah saw, alfatihah ....
semoga bermanfaat

Biografi KH Hasyim Asy'ari.


Biografi KH Hasyim Asy'ari

Nama Lengkap: KH Hasyim Asy'ari
Tarikh Lahir: 10 April 1875 (24 Dzulqaidah 1287H)
Tempat Lahir: Demak, Jawa Tengah
Wafat: Jombang, Jawa Timur, 7 September 1947
Ayah: Kiai Asyari
Ibu: Halimah
Istri:
Nyai Nafiqoh
Nyai Masruroh

Anak:
Hannah, Khoiriyah, Aisyah, Azzah, Abdul Wahid, Abdul Hakim (Abdul Kholiq), Abdul Karim, Ubaidillah, Mashurroh, Muhammad Yusuf, Abdul Qodir, Fatimah, Chotijah, Muhammad Ya'kub.


KH Hasyim Asy'ari lahir pada tanggal 10 April 1875 di Demak, Jawa Tengah. Beliau merupakan Pengasas pondok pesantren Tebu Ireng dan JUGA perintas solat Satu organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU). Beliau JUGA saya kenali Sebagai tokoh pembaharu pendidikan pesantren. Selain mengajarkan Agama Dalam pesantren, IA JUGA Mengajar para santri Membaca buku-buku Pengetahuan umum, berorganisasi, dan berpidato.

Semenjak Kecil Hingga berusia daripada empat belas tahun, KH Hasyim Asy'ari Mendapat pendidikan terus dari ayah dan kakeknya, Kiai Asyari dan Kyai Ummaiyyah. Hasratnya Yang Besar Untuk menuntut ilmu mendorongnya belajar Bupati Vice dan rajin. Results, IA diberi Peluang Oleh Ayahnya Untuk Membantu Mengajar di pesantren karena kepandaian Yang dimilikinya.


Karena Hasrat tak puas Akan ilmu Yang dimilikinya, beliaupun belajar Masjid pesantren ke pesantren Other. Mulai Menjadi santri di Pesantren Wonokoyo (Probolinggo), Pesantren Langitan (Tuban), Pesantren Trenggilis (Semarang), dan Pesantren gula, Panji (Sidoarjo). Di pesantren gula IA belajar Pada Kyai Jakub Yang-kemudian mengambilnya Sebagai Menantu.


DI Tahun 1892, KH Hasyim Asy'ari menunaikan ibadah haji dan menimba ilmu di Mekah. Di sana Ia berguru Pada Syeh Ahmad Khatib dan Syekh Mahfudh at-Tarmisi, gurunya di hadis Bidang. Dalam Perjalanan Pulang ke tanah udara, IA singgah di Johor, Malaysia dan Mengajar di sana. Pulang ke Indonesia Tahun 1899, Kiai Hasyim Asy'ari hendak membina pesantren di Tebuireng Yang kelak Menjadi pesantren Terbesar dan terpenting di Jawa pada Abad 20. Sejak Tahun 1900, Kiai Hasyim Asy'ari memosisikan Pesantren Tebu Ireng, Menjadi Pusat Bagi Pembaruan Pengajaran Islam tradisional.

Dalam Perjalanan Pulang ke tanah udara, IA singgah di Johor, Malaysia dan Mengajar di sana. Pulang ke Indonesia Tahun 1899, Kiai Hasyim Asy'ari hendak membina pesantren di Tebuireng Yang kelak Menjadi pesantren Terbesar dan terpenting di Jawa pada Abad 20. Sejak Tahun 1900, Kiai Hasyim Asy'ari memosisikan Pesantren Tebu Ireng, Menjadi Pusat Bagi Pembaruan Pengajaran Islam tradisional.

Dalam pesantren Itu Bukan Hanya ilmu agama Yang diajarkan, tetapi JUGA Pengetahuan umum. Para santri belajar Membaca huruf latin, Mengarang dan Membaca buku-buku Yang mengandungi Pengetahuan umum, berorganisasi, dan berpidato. Cara Yang dilakukannya ITU Mendapat reaksi Masyarakat sebab dianggap bidat. Ia dikecam, tetapi Tidak pendiriannya mundur Masjid. Baginya, mengajarkan agama berarti memperbaiki Manusia. Mendidik para santri dan menyiapkan Bye Untuk terjun ke Masyarakat, ADALAH solat Satu yang pernah dihasilkan Utama perjuangan Kiai Hasyim Asy'ari.

Meski Mendapat kecaman, pesantren Tebuireng Menjadi masyur Ketika para santri angkatan pertamanya berhasil mengembangkan pesantren di berbagai daerah dan JUGA Menjadi Besar.

Tanggal 31 Januari 1926, Bersama Dengan tokoh-tokoh Islam tradisiona lainnya, Kiai Hasyim Asy'ari hendak membina Nahdlatul Ulama, Yang berarti Kebangkitan ulama. Organisasi Jogja pun berkembang dan words anggotanya. Pengaruh Kiai Hasyim Asy'ari pun Semakin Besar Dengan hendak membina organisasi NU, Bersama teman-temannya. Itu dibuktikan Dengan Sokongan dari ulama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebaliknya, para ulama di berbagai daerah Sangat menyegani kewibawaan Kiai Hasyim. Kini, NU pun berkembang makin pesat. Organisasi Jogja Telah Menjadi penyalur Bagi pengembangan Islam ke desa-desa maupun perkotaan di Jawa. Meski sudah Menjadi tokoh Penting Dalam NU, IA tabungan bersikap toleran Terhadap Aliran Other. Yang pagar kayu dibencinya ialah perpecahan di kalangan Umat Islam. Pemerintah Belanda Bersedia mengangkatnya Menjadi Pegawai Negeri Dengan gaji Yang CUKUP besar asalkan mau Bekerja kerjasama, tetapi ditolaknya.


Dengan Alasan Yang diketahui tidak, Pada Masa awal pendudukan Jepang, Hasyim Asy'ari ditangkap. Berkat Bantuan anaknya, K.H. Wahid Hasyim, Beberapa bulan-kemudian IA dibebaskan dan sesudah ITU diangkat Menjadi Kepala Urusan Agama. Jabatan ITU diterimanya karena Terpaksa, tetapi IA tabungan mengasuh pesantrennya di Tebuireng.

Setelah Indonesia merdeka, Melalui pidato-pidatonya KH Hasyim Asy'ari membakar semangat para Pemuda Supaya Bye Berani berkorban Untuk mempertahankan Kemerdekaan. Ia meninggal Dunia pada tanggal 25 Juli 1947 karena pendarahan otak dan dimakamkan di Tebuireng.

KH Mas Mansur: Ulama Kharismatik dari Jawa Timur


KH Mas Mansur saya kenali Sebagai ulama kharismatik. Dakwah Yang disampaikannya Begitu halus dan menyentuh. Ia Telah Memberikan Pengaruh Yang Begitu Besar Bagi Masyarakat Pada zamannya. Sebagai Seorang ulama, kecintaannya Terhadap agama dan bangsa sungguh Luar Biasa. Pahlawan gelar pun Nasional kepadanya ditabalkan.

Mas Mansur terlahir di Surabaya Pada 25 Jun 1896. Ayahnya bernama KH Mas Achmad Marzoeqi dan ibunya bernama Raudhah. Ibunya berasal Makam Keluarga kaya Pesantren Sidoresmo Wonokromo Surabaya. Ayahnya ADALAH Seorang ulama Masyhur Yang menjabat Sebagai imam dan khatib Masjid Ampel Jawa Timur.

Guru Pertama Mas Mansur ADALAH Ayahnya Sendiri. Masa Kecil dihabiskannya Dengan belajar Agama Bersama sang ayah. Ia JUGA mempelajari agama di Pesantren Sidoresmo Carian kepada Kiai Muhammad Itu adalah. Pada Tahun 1906 Mas Mansur dikirim Ayahnya ke Pondok Pesantren Demangan, Madura Untuk mempelajari Alquran dan kitab Alfiyah bin Malik. Selama doa tahun, IA berguru Carian kepada Kiai Khalil.

Pada tahun 1908, IA menunaikan ibadah haji dan mempelajari agama Carian kepada Kiai Mahfudz di Makkah, Arab Saudi. Gejolak Politik Yang terjadi di Tanah Suci, Pada Masa ITU, memaksa Mas Mansur hijrah ke Komplek. Selama daripada empat tahun, IA menimba ilmu di Makkah.

Keputusannya Untuk hijrah ke Komplek ditentang sang ayah. Kiai Mas Achmad menganggap Komplek bukanlah Tempat Yang Tepat Untuk belajar. Namun, Tekad Mas Mansur sudah bulat. Ia tabungan Berangkat menuju Komplek Untuk belajar, meskipun Kedua orangtuanya sempat are memberinya dana Untuk belajar.

Di Negeri Piramida ITU IA menuntut ilmu di Al-Azhar. Ketika Perang Dunia I meletus Pada tahun 1913, IA kembali ke Tanah Air Melalui Makkah. Sepulangnya Masjid Timur Tengah, IA bergabung ke Dalam organisasi Serikat Islam (SI) Yang Pada jam ITU dipimpin oleh Oemar Said Hadji Oemar Said Tjokroaminoto. SI terkenal Sebagai organisasi Yang revolusioner. Mas Mansur dan KH Ahmad Dahlan dipercaya menduduki jabatan penasihat Pengurus Besar.

Selain joining SI, IA JUGA Membentuk Majlis Diskusi Taswir al-Afkar (cakerawala Pemikiran) Bersama Abdul Wahab Hisboellah. Majlis Jogja merupakan Tempat berkumpulnya para ulama Surabaya Untuk mengadakan Pengajian dan membahasa permasalahan Yang Berkaitan Dengan Umat Hingga ke Masalah Politik.

Majlis ITU didirikan karena Sikap Masyarakat Surabaya Yang Guo dan sulit menerima Pemikiran baru Yang berbeda Dengan Tradisi Yang Bye anut. Aktivitas Taswir al-Afkar ITU berhasil menginspirasi Aktivis di berbagai kota Untuk hendak membina hal Yang serupa, seperti Nahdhah al-Keakhiran Yang Bupati memfokuskan kegiatannya Pada pendidikan.

vidio Ulama Kharismatik

Berikut adalah vidio youtube tentang Ulama kharismatik










Galery Ulama Kharismatik

Galery Ulama Kharismatik yang mempunyai kharisma kepada Masyarakat Aceh, Melayu, Jawa dan Dunia yang menjadi teladan didunia dan Akhirat